Thursday, August 27, 2009

Komunitas yang Dibangun atas Dasar Keheningan

Aku membaca tulisan ini di salah satu buku tulisan Henri Nowen. Menggelitik dan layak untuk direnungkan.

Keheningan memberikan salam kepada keheningan: itulah komunitas. Komunitas bukanlah tempat dimana kita tidak sendiri lagi, tetapi tempat dimana kita menghormati, menjaga dan dengan hormat memberi salam satu sama lain dalam kesendirian kita. Kalau kita membiarkan kesendirian kita membawa kita masuk ke dalam keheningan, keheningan kita itu akan mampu membuat kita bergembira dalam keheningan orang lain. Keheningan mengakarkan diri kita dalam batin kita. Keheningan tidak mendorong kita untuk mencari kawan yang akan memberikan kepuasan dalam waktu dekat, tetapi membuat kita kembali ke pusat batin kita dan membuat kita mampu mendorong orang lain melakukan hal yang sama. Pengalaman keheningan kita yang beragam adalah seumpama tiang-tiang lurus dan kuat yang menyangga atap rumah kita bersama. Degan cara itu, keheningan selalu menguatkan hidup komunitas.

A little bit confusing, right? But it is interesting indeed...

Sumber: Bekal Peziarahan Hidup, Henri J.M Nouwen, Penerbit Kanisius, Jakarta 2003

No comments: